Tuesday, January 4, 2011

SEMBILAN MUKJIZAT NABI MUSA AS


SEMBILAN MUKJIZAT NABI MUSA AS
  
Jumaat lalu, slps mghadiri suatu perjumpaan dgn shbt2 dan tadabbur surah Al-Isra’ : ayat 97-104, smua tertarik dgn satu perbincangan tentang 9 mukjizat Nabi Musa (sbb sy cuma tau sebhgiannya aje).. sy pun betul2 teringin nk tau sgt smua criter pasal ni in details sbb ia terngiang-ngiang dlm pale sy.. adelah bberapa website yg sy kunjungi, 9 Mukjizat Nabi Musa yg disebut dlm Quran adalah :-

1)TANGAN
2)TONGKAT
3)TAURAT
4)TAUFAN
5)BELALANG
6)KUTU
7)KATAK
8)DARAH
9)MUSA AS berbicara dengan Allah secara langsung..

Umat di masa Nabi Musa AS mudah terpengaruh hal-hal yang berhubungan dengan ilmu ghaib atau sihir. Oleh kerananya Allah SWT menganugerahkan sembilan mukjizat kepada Musa AS untuk meyakinkan orang-orang di masa itu atas keberadaan dan kekuatan Musa AS. Dari sembilan mukjizat yang diberikan Allah SWT itu hanya dua yang terkenal sementara tujuh mukjizat yang lain seringkali terlupakan.

Apakah mukjizat nabi Musa yg lainnya?? Apabila saja Nabi Musa AS mengeluarkan TANGAN beliau nampak putih bercahaya, ini bukan kerana suatu penyakit. Fir’aun, yg berkuasa pada waktu itu, mengumpul kan para penyihir handal dan merancang adu kehebatan dengan Musa AS. Para penyihir bertanya kepada Musa AS, “Kamikah yang akan memulakn menunjukkan kebolehan kami, ataukah kamu mau lebih dahulu?” Musa menjawab, “Silakan kalian mulakan.” Maka mulalah para penyihir itu melemparkan tali-tali mereka ke tanah, dimata para penonton nampak bahwa itu adalah ular-ular yang berkeliaran. Kemudian, Nabi Musa AS melemparkan TONGKAT beliau ke tanah. Tidak hanya sekedar berubah menjadi seekor ular, tetapi bahkan ular ini terus bergerak menelan ular jadi-jadian buah tipu-daya para penyihir itu. Maka Fir’aun pun menderita kekalahan yang menyakitkan. beliau dari balik jubah, telapak




Terinspirasi oleh dua mukjizat di atas, banyak orang-orang yang tidak beriman sepanjang hidupnya berubah menerima Islam. Maka Fir’aun berkata kepada kaum Muslim ini, (sebagaimana diwahyukan Allah SWT kepada Rasulullah SAW didalam Al-Qur’an Surat Al-A’raaf Ayat 124-125) “Akan kupotong tangan dan kaki kalian pada sisi yang berlainan sebagai hukuman. Dan aku salib kalian bersama-sama.” Maka mereka pun (Ahli-ahli sihir) menjawab, “(Tidak menjadi masalah bagi kami) Sesungguhnya bagaimanapun juga kami akan menemui Rabb (Tuhan) kami.” Mereka yang baru saja menjadi muslim ini pun memanjatkan sebuah doa yang indah.(Surat Al-A’raaf Ayat 126)

… Wahai Tuhan kami, tambahkanlah kesabaran dalam diri kami, dan wafatkanlah kami sebagai Muslim (orang yang berserah-diri (kepada Allah)).

Nabi Musa AS berdakwah menyeru orang-orang kafir selama dua puluh tahun di Mesir. Namun orang-orang kafir berulang-kali melanggar janji-janji mereka, dan terus mengganggu dan menganiaya orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya, Allah SWT telah menurunkan banyak tanda-tanda yang terang sebagai hidayah/petunjuk bagi Fir’aun dan rakyatnya. Berikut adalah huraian ringkas perihal tanda-tanda itu:

Rakyat Fir’aun telah mengalami kekurangan pertanian (krn kemarau) dan bahkan kekurangan buah-buahan selama beberapa tahun. Fir’aun dan para pengikutnya pun berjanji kepada Musa AS, bahwa jika Tuhannya Musa menghilangkan kesulitan ini maka mereka akan mengikuti Jalan Allah SWT. Dan Musa AS pun memanjatkan doa, maka kemarau pun berlalu.Tetapi orang-orang kafir itu ingkar janji dengan mengatakan, “Kemarau itu pasti berlalu setelah sekian lama berlangsung.” Allah SWT pun menurunkan hujan badai yang berakibat banjir sebagai hukuman atas kedurhakaan mereka. Maka mereka berjanji akan menerima Islam jika banjir berhenti. Musa AS kembali memohon kepada Allah SWT agar menghentikan hujan. Banyaknya air hujan yang membasahi bumi menyuburkan tanah sehingga hasil pertanianpun jadi sangat melimpah. Pemandangan indah berlimpahnya hasil pertanian membuat orang-orang kafir merasa aman , dan tidak lagi mempedulikan janji yang telah mereka ucapkan kepada Nabi Musa AS.


Akibatnya, Allah SWT mengirimkan BELALANG yang dengan ganasnya memakan semua tanaman pertanian yang tengah tumbuh subur. Semua hasil, ladang pertanian yang telah membesar-hatikan orang-orang kafir itupun sirna dalam sekejap mata. Lagi-lagi mereka minta tolong kepada Musa AS untuk berdoa kepada Allah SWT agar mereka terbebas dari kemalangan ini. Mereka berjanji lagi, “Kali ini, kami pasti menepati janji.” Musa AS kembali lagi memohon kepada Allah SWT. BELALANG pun tidak lagi dikirimkan Allah SWT. Ladang pertanian mereka pulih kembali. Begitu masa pertanian tiba, mereka menuai hasilnya dan menyimpannya di rumah-rumah mereka. Dan sekali lagi, mereka pun melupakan janji mereka.

Selanjutnya, Allah SWT menurunkan hama KUTU untuk memakan hasil pertanian yang mereka simpan di rumah. Lagi-lagi, orang-orang kafir ini bergegas kepada Nabi Musa AS dengan permintaan dan janji yang sama. Dengan penuh kesabaran, Nabi Musa pun memenuhi permintaan mereka dan sekali lagi memohon pertolongan Allah SWT. Sekali lagi siksaan dihentikan, sekali lagi pula orang-orang kafir ini mengulangi perbuatan mereka. Merasa cukup pertanian, bisa makan enak dan menikmati hidup, mereka tidak lagi memerlukan Allah SWT sama sekali.

Allah menghukum mereka dengan mengirimkan beribu-ribu KATAK ke tanah mereka. KATAK-KATAK pun menyebar kemana-mana, di rumah-rumah mereka, di teko pemasak air, di dalam tempat penyimpanan makanan, juga didalam air minum mereka. Orang-orang kafir ini menangis sejadi-jadinya penuh keputus-asaan, lalu meminta Musa kembali berdoa, dan berjanji lagi untuk berserah-diri (ber-Islam) segera setelah mereka terbebaskan dari masalah. Musa AS yang baik hati pun kembali lagi memohon pertolongan Allah, dan Allah pun mengabulkan, itupun disingkirkan dari mereka. Lagi-lagi pula, orang-orang kafir ini tidak hanya mengingkari janji mereka, bahkan menjadi-jadi kesombongan mereka dengan berkata, “Musa benar-benar seorang penyihir yang sangat piawai.”
 Allah SWT mengirimkan lagi satu hukuman yang lain, kali ini dalam bentuk DARAH. Ketika orang-orang kafir mengambil air minum dari sungai, air yang diambil berubah menjadi DARAH. Makanan yang mereka makan pun berisi DARAH. Jika mereka mencoba memasak makanan, juga berubah menjadi DARAH. Atas mukjizat Allah SWT, orang-orang mukmin terhindar dari keadaan ini. Kejadian ini hanya berlangsung di rumah-rumah orang-orang kafir. Kemudian, jika orang-orang kafir meminta air kepada orang-orang mukmin, air itupun berubah menjadi DARAH begitu akan dimanfaatkan oleh orang-orang kafir.

 Lagi-lagi para pengikut Fir’aun ini bergegas kepada Nabi Musa AS dengan janji-janji yang selanjutnya mereka ingkari lagi ketika hukuman telah diangkat dari mereka. Oleh kerana perilaku mereka yang demikian itulah Allah SWT berfirman, “Mereka itu amat sombong dan adalah pelaku dosa-pelaku dosa kambuhan (keras kepala dalam keburukannya).”
Setelah itu, orang-orang kafir itu dihukum dengan wabak penyakit sejenis cacar. Sekitar tujuh puluh ribuan orang tewas akibat penyakit ini. Mereka pun datang lagi kepada Musa AS agar mendoakan mereka. Dengan janji, bahwa pasti kali ini mereka akan mengikuti petunjuk Allah SWT setelah mereka terbebaskan dari penderitaan ini.

Namun, kemudian mereka bukannya sekedar ingkar janji, bahkan mereka melemparkan tuduhan bahwa keberadaan Musa di tengah-tengah merekalah yang mengakibatkan terjadinya kemalangan demi kemalangan itu. Maka, orang-orang kafir mengusir Nabi Musa AS dan para mukminin dari rumah mereka, selanjutnya kaum kafir itupun mengikuti kemana mereka pergi untuk kemudian membunuh mereka. Akhir pelarian kaum Muslim pengikut Musa AS, sampailah mereka di tepi laut. Allah SWT membelahkan air laut untuk mereka, sehingga mereka bisa selamat sampai ke seberang. Adapun Fir’aun dan para pengikutnya; yang mengejar Musa AS dan orang-orang mukmin dengan penuh amarah; ditenggelamkan oleh Allah SWT di dalam laut.

Ulama telah menyimpulkan bahwa masa kemarau dan kekurangan buah-buahan itu berlangsung selama tujuh tahun. Adapun hukuman yang lain, masing-masing berlangsung selama seminggu. Diantara satu hukuman dengan yang lain mereka mempunyai waktu pembebasan selama tiga minggu. Namun tak satupun dari peringatan-peringatan itu menjadi penolong bagi mereka untuk keluar dari kegelapan kekufuran. Hal diatas diceritakan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui firman-Nya yang terdapat didalam (Al-Qur’an Surat Al-A’raaf Ayat 130~133)

Dan Sesungguhnya Kami telah menghukum para pengikut Fir’aun dengan kemarau dan kekurangan pertanian sebagai peringatan (agar mereka mengambil pelajaran). Namun ketika kebaikan (kemakmuran) datang kepada mereka, mereka berkata, “Ini hasil kerja keras kami.” Namun ketika kemalangan mendera mereka, mereka lemparkan sebab kemalangan itu kepada Musa dan para pengikutnya. Ketahuilah! bahwa sesungguhnya kemalangan itu dari Allah (kerana kekufuran mereka), namun kebanyakan mereka tidak mengetahui. Mereka berkata, “Bagaimanapun yang kamu datangkan tanda-tanda untuk menyihir kami, sekali-kali kami tidak akan beriman kepadamu”. Maka Kami turunkan kepada mereka; hujan badai, BELALANG, KUTU, KATAK, dan DARAH (secara berturut-turut) sebagai tanda bukti yang terang, namun tetap saja mereka berlaku sombong, dan mereka adalah kaum mujrimun (jahat perangainya, penyembah berhala, pelaku dosa).

Sejauh pembahasan kita, sampai disini kita dapat menarik beberapa kesimpulan:
Orang sangat mudah melupakan Allah SWT ketika mereka dalam kemakmuran, walaupun seharusnya nikmat yang diperoleh sepatutnya menjadikannya lebih bersyukur. Sayangnya, kebanyakan kita berbuat sebaliknya. Misalnya, Walaupun kita telah cukup kemudahan dan prasarana yang canggih, sangat sedikit dari kita yang menghadiri shalat berjama’ah ke masjid secara teratur.

Allah SWT tetap berkehendak untuk memberikan petunjuknya walaupun kepada para pelaku dosa kambuhan.Allah SWT memberikan pengampunan lagi dan lagi (hingga waktu yang ditetapkan-Nya) Nabi-nabi memiliki sifat kesabaran dan ketulusan yang tiada tara, sehingga oleh kerana itu mereka menjadi orang-orang pilihan Allah SWT. Barangsiapa mendapatkan petunjuk hendaklah sadar-diri bahwa ia sangat beruntung, dan kerananya haruslah ia bersyukur kepada Allah SWT. Bahwasanya kita memiliki mukjizat yang tetap hidup di tengah-tengah kita, yakni Kitabullah Al-Qur’an. Maka hendaklah kita mengikuti petunjuk-petunjuk yang terkandung didalam Al-Qur’an agar kita dapat menikmati keberhasilan dalam hidup kita sekarang dan hidup kita di masa yang kemudian.

Sekarang ni pun, bnyk amalan umat akhir zaman yg sama spt org2 yg terdahulu...
Saya berdoa, Semoga Allah SWT selalu melimpahkan barakah-Nya kepada kita. Amiin..

Sumber asal berbahasa Indonesia, sy cuba translate ke bhsa melayu..
http://imtiazahmad.com/speeches/in_sembilan_mukjizat_musa_as.htm
http://hilmyinfo.wordpress.com/2010/09/22/terungkap-bukti-ilmiah-mukjizat-membelah-laut-nabi-musa/
Pangan , Panen – Pertanian
Paceklik – kemarau
Lahan—tanah
Pengerat – Kutu
Sumur -- sungai

Nak tau lebih lanjut ??


2 comments:

syubliabyad said...

salam. saya minta izin nak reblog entry nih.
=p jzkk.

Anonymous said...

mohon share..jazakallahukhairan..