Pages

Wednesday, July 7, 2010

~KEEP SYUKUR, ALHAMDULILLAH~



Abu Darda' mengatakan, "Barangsiapa yang tidak mengetahui nikmat Allah selain makan dan minumnya, maka berarti pengetahuannya dan azabnya telah menimpa. Maka dikatakan, bahawa syukur yang bersifat umum adalah syukur terhadap nikmat makanan, minuman, pakaian, perumahan, kesehatan dan kekuatan. Dan syukur yang bersifat khusus adalah syukur atas tauhid, keimanan dan kekuatan hati.


POKOK - POKOK NIKMAT


Nikmat Allah amatlah banyak, tidak terhingga dan tak berbilang, namun ada di antaranya yang sangat besar dan pokok yang perlu untuk kita ketahui, iaitu:


• Nikmat Islam dan Iman. Demi Allah, inilah nikmat yang terbesar, di mana Allah menjadikan kita sebagai muslim yang bertauhid, bukan Yahudi yang dimurkai dan Nashara yang tersesat, yang mengatakan Allah mempunyai anak, yakni Uzair Ibnullah dan Isa Ibnullah, Maha Suci Allah dari sifat yang tak layak ini.


Ibnu Uyainah (Sufyan) berkata, "Tidak ada satu nikmat pun dari Allah untuk hamba-Nya yang lebih utama, daripada diajarkannya kalimat Laa ilaaha illallah."


• Penangguhan dan Tutup Dosa. Ini juga merupakan nikmat yang sangat besar, karena jika setiap kita melakukan dosa lalu Allah langsung membalasnya, maka tentu seluruh alam ini telah binasa. Akan tetapi Allah memberikan kesempatan dan penangguhan kepada kita untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Allah SWT berfirman,


"Dan (Dia) menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin" (Luqman : 20)


Berkata Muqatil, "Adapun (nikmat) yang lahir (nampak) adalah Islam, sedangkan yang batin adalah tutup dari Allah atas kemaksiatan kalian."


• Nikmat Peringatan. Peringatan adalah termasuk nikmat yang besar, dan ini merupakan salah satu ketelitian Allah agar hamba-Nya tidak terlena. Tanpa kita duga terkadang ada seseorang yang datang meminta makan atau sesuatu kepada kita, yang dengan perantaraan orang yang sedang kesusahan tersebut akan membuat kita ingat terhadap nikmat yang diberikan Allah.


• Terbukanya Pintu Taubat.Merupakan nikmat yang sangat besar dari Allah adalah terbukanya pintu taubat, sebanyak apa pun dosa dan kemaksiatan seorang hamba. Selagi nafas belum sampai tenggorokan dan selagi matahari belum terbit dari barat, maka pintu taubat selalu terbentang untuk dimasuki oleh siapa saja.


• Menjadi Orang Terpilih. Nikmat ini hanya dapat dirasakan oleh orang yang beristiqamah, wara', dan selalu menghadapkan diri kepada Allah SWT serta tidak menoleh kepada yang lain. Maka Allah menguatkan hatinya ketika fitnah tersebar di sana-sini, meneguhkannya di atas ketaatan ketika orang berpaling darinya. Allah hiasi hatinya dengan iman dan dijadikan cinta kepadanya, lalu dia benci terhadap kefasikan dan kemaksiatan. Ini termasuk nikmat paling besar yang harus disyukuri dengan sepenuhnya dan dengan sanjungan sebanyak banyaknya.


• Kesihatan, Kesejahteraan dan Keselamatan Anggota Badan. Kesihatan, sebagaimana dikatakan Abu Darda' r.a. adalah ibarat raja. Sementara itu Salman al Farisi mengisahkan tentang seorang yang diberi harta melimpah lalu kenikmatan tersebut dicabut, sehingga dia jatuh miskin, namun orang tersebut justeru memuji Allah dan menyanjungNya. Maka ada orang kaya lain yang bertanya, "Aku tak tahu, atas apa engkau memuji Allah?” Dia menjawab, "Aku memujiNya atas sesuatu yang andaikan aku diberi seluruh yang diberikan kepada manusia, maka aku tidak mahu menukarnya. Si kaya bertanya, "Apa itu?” Dia menjawab, "Apakah engkau tidak memperhatikan penglihatanmu, lisanmu, kedua tangan dan kakimu (kesihatannya)?”


• Nikmat Harta (Makan Minum dan Pakaian). Bakar al Muzani berkata, "Demi Allah aku tidak tahu, mana di antara dua nikmat yang lebih utama atasku dan kalian, apakah nikmat ketika masuk (menelan) ataukah ketika keluar dari kita (membuang)?” Berkata Al-Hasan, "Itu adalah kenikmatan makan."


Aisyah Radhiallaahu anha berkata, "Tidaklah seorang hamba yang meminum air bening, lalu masuk perut dengan lancar tanpa ada gangguan dan keluar lagi dengan lancar, kecuali wajib baginya bersyukur."


Wallahua'lam.

No comments:

Post a Comment